CARA MUDAH BIAR MOBIL BERMESIN DIESEL LULUS UJI EMISI
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai memberlakukan aturan uji emisi untuk kendaraan bermotor yang melintas di Ibu Kota yang usia pakainya lebih dari tiga tahun sejak pertama kali dibeli dari dealer.
Langkah ini diterapkan sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi emisi di Jakarta, yang kondisinya sempat mencapai titik mengkhawatirkan. Aturan tersebut tercantum dalam Peraturan Gubernur DKI nomor 66 tahun 2020, tentang Uji Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor dan mulai efektif berlaku pada 24 Februari kemarin.
Pada pasal 3 ayat 2 Pergub tersebut, disebutkan bahwa proses uji emisi wajib dilakukan pada setiap kendaraan minimal satu tahun sekali. Sanksi yang akan dikenakan jika melanggar, yaitu dikenakan tarif tertinggi di lokasi parkir.
Meski tujuannya demi lingkungan yang lebih bersih, namun aturan tersebut juga membuat beberapa pemilik mobil khawatir, khususnya yang kendaraannya dibekali dengan mesin diesel. Sebab, jenis mesin tersebut menjadi salah satu penyumbang polusi akibat dari hitamnya asap yang dikeluarkan. Warna pekat itu mengandung berbagai macam polutan, yang sangat berbahaya bagi kesehatan makhluk hidup.
BACA JUGA: PERAWATAN MESIN DIESEL TAK CUKUP HANYA GANTI OLI RUTIN
Namun, anggapan itu kini sudah tidak lagi berlaku pada mesin diesel modern mengingat pesatnya perkembangan teknologi membuat produsen otomotif kini bisa menyediakan kendaraan berbahan bakar diesel yang lebih ramah lingkungan.
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DKI mensyaratkan ambang batas emisi untuk mesin diesel berdasarkan opasitas atau kepekatan asap. Khusus untuk mobil pribadi keluaran terbaru yang bobotnya kurang dari 3,5 ton, angka opasitasnya tidak boleh lebih dari 40 persen.
Lantas, bagaimana caranya agar bisa mendapatkan angka tersebut?
Ada dua hal yang dapat dilakukan, pertama dengan melakukan servis berkala di bengkel. Melakukan perawatan di bengkel akan membuat opasitas gas buang mesin diesel menjadi rendah, mulai dari mengganti saringan udara dan saringan bahan bakar sesuai masa pakai. Mesin diesel zaman sekarang sudah memakai injector untuk menyemprotkan BBM, pastikan kondisinya normal dan tidak ada gangguan seperti tersumbat, karena dapat berdampak pada hasil pembakaran.
Langkah kedua adalah dengan selalu menggunakan BBM berkualitas. Hindari BBM jenis Solar bersubsidi, karena jenis ini sangat tidak ramah lingkungan. Gunakan bahan bakar yang sesuai dengan aturan emisi Euro 4, untuk menjamin kendaraan lulus uji emisi.
ARTIKEL TERKAIT