Skip to content

28/01/2021 News

TERPAKSA MENERJANG BANJIR, INI CARA YANG AMAN

Ketika curah hujan semakin meningkat, pengendara mobil maupun sepeda motor diwajibkan ekstra waspada. Jalanan menjadi lebih licin dan genangan air membuat lubang di jalanan tak terlihat, membuat risiko terperosok ke dalam lubang lebih besar.

Nah, jika jalanan memang terendam banjir sebaiknya jangan asal terobos. Sebab, niatan ingin sampai tujuan dengan menerobos banjir justru bisa berujung sial. Hal ini karena mobil bisa saja  terjebak di pusaran banjir dan akhirnya mengalami kerusakan parah.

Lalu bagaimana jika menggunakan mobil bongsor seperti jenis Sport Utility Vehicle (SUV), apakah akan tetap aman? Meski relatif lebih aman karena punya ground clearance lebih tinggi ketimbang jenis mobil lainnya, tetap saja mobil SUV tidak bisa menjadi jaminan mampu melintasi jalanan banjir. Sebab, pengemudi terkadang tidak mengetahui teknik mengemudi saat kondisi banjir.

Perhatikan hal-hal berikut ketika terpaksa harus menerabas banjir.

1. Perhatikan ketinggian genangan

Sebelum melewati jalanan yang tergenang banjir, sebaiknya perhatikan dengan seksama ketinggian genangan air. Jangan memaksakan diri untuk melintas, dan jangan menjadi yang pertama saat melintasi banjir. Oleh karena itu berhenti sejenak lakukan pemantauan di sekitar lokasi. Jika memang kendaraan di depan aman untuk melaju, Anda bisa ikut di belakangnya. Namun jika ragu, putar balik untuk mencari jalan yang aman, atau menunggu hingga banjir surut.

Salah satu cara mudah mengukur ketinggian air yang bisa dilewati adalah tidak melebihi setengah roda atau sebatas bumper. Kenapa? Jika air banjir melebih setengah roda atau bumper, maka yang dikhawatirkan masuk ke ruang mesin mobil yang posisinya tepat di depan.

BACA JUGA: MALAS CUCI KENDARAAN PASCA KEHUJANAN SIAP-SIAP TANGGUNG MASALAH INI

3. Ketahui posisi saringan dan saluran udara, serta knalpot

Hal lain yang dikhawatirkan jika menerobos banjir yaitu, air masuk ke saluran udara atau air intake. Pasalnya, jika air masuk, maka akan menyebabkan water hammer atau hydrolocking sehingga mesin mati. Selain itu, jika air masuk ke ruang bakar bukan tak mungkin akibatnya terjadi tekanan pada ruang silinder, sehingga ring piston jadi rusak, dan piston itu sendiri menjadi bengkok.

4. Pacu mobil dengan kecepatan rendah dan stabil

Kemudikan kendaraan dengan pelan dengan kecepatan konstan. Untuk transmisi otomatis tuas diletakkan pada posisi 'L'. Sedangkan untuk transmisi manual bisa menggunakan gigi rendah atau 1, dan hindari menginjak setengah pedal kopling. Alasan kecepatan mobil rendah agar genangan air tidak masuk ke bagian air intake di mesin sehingga mobil tetap aman.

5. Jika terendam banjir

Jika air tiba-tiba meluap dan mobil Anda jadi terendam, maka cara yang paling dianjurkan adalah dengan mematikan mesin mobil, jangan pernah mencoba untuk menyalakan mobil dalam keadaan terendam air. Kenapa? Karena hal ini dapat merusak sistem kelistrikan, serta kerusakan Engine Control Unit (ECU), di mana fungsi komponen ini mampu mengendalikan aliran injeksi bahan bakar ke mesin.

Selain itu, jika memang merasa harus keluar mobil karena sudah terendam, sebaiknya langsung geser tuas transmisi ke posisi netral (N). Untuk tipe transmisi matik bisa menekan tombol shift lock, agar mobil tidak mengunci dan nantinya dapat di evakuasi.

6. Langsung bawa ke bengkel

Jangan senang dulu ketika Anda berhasil menerobos banjir, karena risiko mobil mengalami masalah setelah menerobos banjir akan tetap ada. Biar tetap aman dan bisa digunakan lagi tanpa masalah, mobil Anda tetap harus dicek ke bengkel, terutama di bagian pengereman dan juga mesin.

ARTIKEL TERKAIT: