Skip to content

09/12/2020 News

CARA BERKENDARA AMAN KETIKA BERTEMU ROMBONGAN PESEPEDA

Bersepeda memang menjadi kebiasan baru di masa pandemi sekarang ini. Tak heran selain motor dan mobil, pengguna sepeda di jalan raya kini semakin ramai ditemui baik perorangan maupun secara bergerombol .

Meski tujuan bersepeda untuk berolahraga, hanya saja bagi pengemudi mobil maupun motor, keberadaan pengendara sepeda kayu di jalan raya kerap membuat mereka was-was. Apalagi ketika bermanuver para pesepeda ini tidak memberikan sinyal sehingga banyak pengemudi mobil maupun sepeda motor yang khawatir jika mereka menyerempet atau menabrak pesepeda.

Oleh karena itu, setidaknya pengendara motor atau mobil sebaiknya melakukan beberapa pencegahan, agar tidak terlibat kecelakaan dengan pesepeda melalui cara sebagai berikut.

Dahulukan pesepeda

Ketika di jalan raya bertemu rombongan pesepeda, sebaiknya ikut menjaga ketertiban dan keselamatan, dengan cara mendahulukan pesepeda, seperti tercatat dalam Pasal 106 Ayat 2 Undang Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang lalu Lintas Angkutan Jalan, yang berbunyi:

"Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib mengutamakan keselamatan Pejalan Kaki dan pesepeda."

Kendati demikian, pesepeda juga harus taat akan Peraturan Menteri Perhubungan Bab II Pasal 2, di mana persyaratan pesepeda demi keselamatan harus menggunakan Spakbor, Bel, Sistem rem, Lampu, Alat pemantul cahaya berwarna merah, Alat pemantul cahaya roda berwarna putih atau kuning, dan Pedal.

Selain itu, pesepeda juga diwajibkan menjaga jarak aman dari pengguna jalan lain, dan dilarang berkendara dengan berjajar lebih dari dua sepeda sehingga membuat pengendara lain tidak bisa lewat.

BACA JUGA: TIPS MENGGUNAKAN MASKER SECARA BENAR AGAR EFEKTIF MENANGKAL VIRUS

Jaga jarak aman dan kecepatan

Sudah sepatutnya, jika melihat rombongan pesepeda, kita harus menjaga jarak aman, mengurangi kecepatan dan jangan sampai jarak kendaraan kita sangat dekat dengan pesepeda. Dengan menjaga jarak, kita bisa menghindari hal-hal yang tak dapat diduga. Ya, sepeda memang cukup ringan, tak sedikit pengendara sepeda mudah terjatuh, lantaran tertiup angin hingga terperosok lubang. Nah, jika kita menjaga jarak aman, sudah pasti kita bisa bermanuver untuk menghindari pesepeda yang mengalami kecelakaan, atau karena mereka berbelok tanpa isyarat.

Berikan isyarat lampu dan klakson

Sering kali pengendara sepeda saat asyik melaju, namun tidak mengetahui ada sesuatu hal di samping atau belakang mereka. Karena itu, jika menemui pengendara sepeda atau kita hendak menyalipnya, maka berikan sinyal sebagai alat komunikasi. Sinyal yang dimaksud bisa berupa bunyi klakson, kedipan lampu utama, dan lampu sein. Perlu dicatat, ketika membunyikan klakson, jangan terlalu berlebihan. Sebab, membunyikan klakson berlebihan justru bisa memicu timbulnya persoalan lain dengan pengendara sepeda.

Tenang dan tahan emosi

Mengalah bukan berarti salah, akan tetapi mengalah bisa diterapkan ketika di jalan saya. Jika ketika mengemudi bertemu gerombolan pesepeda, sebaiknya tetap bersikap tenang, sabar dan dapat menahan emosi. Sebab, kecepatan sepeda pastinya lebih pelan dari kendaraan bermotor sehingga sebagai pengguna mobil atau motor harus lebih bersabar ketika berada di belakang mereka. Jangan sampai tersulut emosi akibat menunggu di belakang pesepeda, apalagi sampai melakukan tindakan provokatif yang berujung pada pertikaian hebat.

ARTIKEL TERKAIT: