VISKOSITAS PELUMAS MESIN
Viskositas pelumas merujuk pada tingkat kelancaran pelumas mengalir pada suhu tertentu. Pelumas encer memiliki kadar viskositas rendah sehingga mengalir lebih baik pada suhu rendah dibandingkan pelumas pekat dengan kadar viskositas tinggi. Pelumas encer mengurangi gesekan mesin dan membantu mesin menyala lebih cepat pada cuaca dingin; sementara, pelumas kental unggul dalam hal menjaga kekuatan film dan tekanan pelumas pada suhu dan beban tinggi.
Mengukur viskositas pelumas mesin
Society of Automotive Engineers merumuskan skala bagi pelumas mesin (kategori pelumas mesin) dan transmisi.
Kadar viskositas diterangkan dengan format “XW-XX”. Angka di depan huruf “W” (winter, atau musim dingin) menunjukkan aliran (viskositas) pelumas pada suhu nol derajat Fahrenheit (atau -17.8 derajat Celsius). Semakin kecil angka yang tertera, maka semakin tahan pelumas dari pengentalan pada cuaca dingin.
Angka setelah “XW” menunjukkan viskositas pada suhu 100 derajat Celsius atau ketahanan pelumas dari pengenceran pada suhu tinggi.
Sebagai contoh, pada cuaca dingin, pelumas kategori 5W-30 memiliki kadar kekentalan lebih rendah dibandingkan pelumas kategori 10W-30. Pelumas 5W-30 lebih cepat encer pada suhu tinggi dibandingkan pelumas 5W-40.
Pada musim dingin dan untuk mobil di kawasan bersuhu rendah, mesin membutuhkan pelumas dengan kadar viskositas musim dingin yang juga rendah. Pada musim panas dan di kawasan bersuhu hangat, mobil membutuhkan pelumas dengan viskositas lebih tinggi pada 100 derajat Celsius.
Jadi, saat membandingkan pelumas, perhitungkan juga lingkungan tempat mobil digunakan. Pelumas encer yang tidak mudah mengental pada suhu rendah akan membantu mesin menyala lebih cepat saat musim dingin. Sementara, pelumas kental yang tak mudah encer bekerja lebih baik pada suhu hangat dan memastikan performa optimal mesin Anda di musim panas. Dengan begitu, pelumas 0W-20 dan 5W-30 dibuat untuk iklim dingin sementara pelumas 15W-40 dan 20W-50 dibuat dengan mempertimbangkan iklim panas.